Jagalah Hati
Jangan pernah mempermainkan hati wanita”. Itulah ungkapan yang sering ku
dengar dari para pujangga cinta. Nasehat itu memang harusnya ku terapkan dari
dulu sebelum aku terjerumus dalam permainan cinta. Namun sudah terlanjur basah,
yah dijemurlah.!
Aku dulu adalah seorang lelaki yang pendiam dan pemalu, namun tak tahu apa
yang menimpaku sehingga aku mulai menjadi orang yang cerewet dan suka “menggombal”
di media sosial facebook. Sejak kelas 2 SMA, aku sudah mengenal facebook.
Tahukah motivasiku membuat akun facebook? Ya, karena seorang wanita. Wanita
yang begitu ku idam-idamkan. Aku memang cerewet di kelas, namun kalau berbicara
tentang mendekati wanita, aku tidak akan sanggup. Itulah mengapa aku membuat
akun facebook untuk bisa mendekati wanita idamanku, walau hanya di dunia maya.
Aku mengalami masa suram dengan masalah percintaan. Aku hanya bisa memendam
rasa yang ada dan tak pernah tersampaikan hingga kisah itu berakhir. Namun
intinya bukan kisah yang ini.
Kisah yang sebenarnya adalah tentang kebiasaanku mengumbar kata-kata manis
kepada wanita yang baru akrab denganku. Memang kami teman satu sekolah, namun
tak pernah menyapa dan hanya sesekali bertemu. Awalnya dia merasa jengkel
padaku, karena begitulah aku. Cerewet, ada pertanyaan pasti ada jawaban, tidak
mau kalah. Awalnya memang tak ada tanda-tanda dia akan terjerat kata-kata
manisku, tapi yang terjadi di luar dugaan. Akhirnya sang lebah terjerat jaring
laba-laba. Ternyata dia menganggap serius semua kata-kata manis yang ku katakan
padanya. Sejujurnya memang aku tak ada niat untuk berpacaran, tapi karena sudah
terlanjur terjerat, yah dilahap saja. Aku menjalani pacaran perdana dalam
hidupku. Dengan wanita yang tak kusangka sebelumnya. Baru akrab beberapa hari,
sudah langsung kesemsem. Dan sepertinya dia begitu serius dengan hubungan kami.
Aku sebenarnya merasa bimbang dengan semua yang terjadi. Biarlah kujalani saja.
Titik klimaks mulai muncul, ketika dia mengatakan bahwa orang tuanya memintaku
untuk segera melamarnya sebagai bukti keseriusanku. Oh, no.! Sudah pasti tak
dapat kulakukan. Baru masuk kuliah, ee sudah disuruh ngelamar anak orang. Hanya
saja, hal itu tidak diperpanjang karena mungkin orang tuanya juga menyadari
bahwa aku masih menjalani study. Singkat cerita, setelah beberapa bulan aku memutuskan
hubungan dengannya, karena aku mulai sadar sebelum cintanya semakin dalam
padaku maka akan lebih sakit untuk memutuskan hubungan dan sebenarnya aku
sendiri paham bahwa pacaran itu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.
Sahabat, janganlah bermain air kalau tak ingin basah, janganlah bermain api
kalau tak ingin terbakar. Jangan pernah mengatakan cinta kepada wanita kalau
hanya sekedar kesenangan saja. Hati bukanlah media permainan. Apalagi hati
wanita yang begitu rapuh dan sangat tulus menerima cinta. Hati-hati dalam
berkata-kata. Jangan berkata kalau hanya dusta. Berkata-katalah yang baik dan
kalau tidak lebih baik diam.