Reduksi Perasaan
P
|
erasaan yang terlanjur membara akan sulit dipadamkan. Ibarat batubara yang
terbakar tak dapat dipadamkan. Namun, akan mati dengan sendirinya seirin
habisnya batubara itu. Itulah perasaan yang saat ini kurasakan. Perasaan yang
asbabun nuzulnya adalah seorang wanita. Perasaan yang sangat sulit kuhilangkan.
Bagaimana tidak, wanita itu hampir tiap hari bertemu, karena dia adalah teman seangkatanku
di bangku kuliah. Entah apa yang membuatku begini? Karena dia wanita? Yah tentu
saja. Secara fisik memang dia cocok menyandang predikat sempurna, cantik dan
juga syar’i. Tapi tak tau hatinya seperti apa.
Aku mulai menaruh hati padanya. Perasaanku semakin hari semakin bersemi bak
bunga di musim semi. Namun, aku mulai menyadari sesuatu bahwa perasaan yang
kini kurasakan tak selayaknya ada dalam hatiku. Di samping tak akan terbalas
juga karena itu hanyalah nafsu belaka. Aku mulai sadar dan mulai mengendalikan
dan me-reduce perasaan itu. Satu teori yang kukembangkan, perasaan suka kepada seseorang perlahan-lahan akan sirna bila jarak dan
interaksi terjaga yang dibarengi dengan keinginan yang kuat untuk
menghilangkan. Ya, teori itulah yang kugunakan untuk mengurangi perasaan
suka padanya. Dan mulai memunculkan tanda-tanda perubahan di dalam hatiku.
Walau nampaknya akan gagal karena masih melihatnya tiap hari.
Perasaan suka itu seperti sapi liar yang tak terkendali. Namun, bila kita
mampu mengekangnya maka lama-kelamaan akan menjadi jinak. Asal ada kesungguhan
pasti akan dimudahkan. Kita yang memiliki hati, kita juga yang dapat
mengendalikannya. Hati-hati dengan hati jangan sampai patah hati. Bila tak
ingin sakit hati jangan bermain-main dengan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar