PERSAHABATAN
MONYET DAN KURA-KURA
Pada zaman dahulu, hiduplah seekor monyet bersama seekor
kura-kura. Mereka adalah sahabat sejati. Setiap harinya mereka selalu bersama.
Hingga pada suatu hari mereka memiliki ide untuk berkebun.
Maka pergilah mereka mencari tanaman yang akan mereka tanam. Di tengah perjalanan, mereka melihat sebatang
pohon pisang yang tumbang.
“Nyet, lihat ada batang pisang yang tumbang, bagaimana kalau
kita tanam pisang saja?”, usul kura-kura.
“Setuju” jawab monyet. Kemudian mereka mengambil batang
pisang tersebut dan membaginya menjadi dua.
“Nyet, kamu mau ambil bagian mana, yang atas atau yang
bawah?” tanya kura-kura.
“Setelah dipertimbangkan, aku mau ambil bagian atasnya karena
sudah ada daunnya, pasti cepat berbuahnya” jawab monyet.
Kura-kurapun setuju untuk mengambil bagian bawah batang
pisang dan memberikan bagian atas untuk monyet. Monyet yang mengira bagiannya
akan cepat berbuah sangat bersemangat untuk cepat-cepat menanamnya. Kemudian
mereka menuju kebun masing-masing untuk menanam batang pisang yang mereka bawa.
Hari pertama setelah penanaman,
tanaman kura-kura belum menunjukan tanda-tanda akan tumbuh, sedangkan tanaman
monyet sudah mulai layu. Setelah beberapa hari, tanaman kura-kura sudah mulai
muncul daun-daun baru namun berbeda dengan tanaman monyet yang daunnya sudah
mulai menguning dan kering kecoklatan. Melihat tanamannya layu, monyet lalu
menemui kura-kura.
“Hai kura-kura” sapa monyet.
“Hai juga monyet. Bagaimana pisangmu sudah mulai berbuah?”,
tanya kura-kura.
“Belum. Tapi aku heran daunnya mulai layu, apa kamu tahu
penyebabnya?”
“Mungkin karena tidak disiram”, jawab kura-kura.
“Oh baiklah. Kalau begitu aku akan meyiramnya setiap hari”.
Setelah itu, monyet kembali ke kebunnya dan langsung menyiram
tanamannya. Setiap hari monyet mengambil air di sungai untuk menyiram
tanamannya. Namun, tanamannya semakin hari semakin layu dan kering. Sementara
itu, tanaman kura-kura sudah memiliki daun yang lebat.
Setelah beberapa bulan, pohon pisang kura-kura telah berbuah.
Kura-kura sangat senang karena tak lama lagi dia akan memanen buah pisang hasil
keringatnya sendiri. Lain halnya dengan monyet yang sangat sedih melihat
tanamannya sudah kering dan mati.
Melihat monyet kesedihan, kura-kurapun menghiburnya,
“Nyet, tak usahlah bersedih, nanti kita panen bersama pisang
yang kutanam. Kita kan sahabat” kata kura-kura.
“Benarkah itu? Terima kasih ya, kura-kura” balas monyet.
“Iya. Terima kasih kembali.”
Monyet pun mulai tersenyum setelah mendengar perkataan
kura-kura. Setelah itu, merekapun memanen buah pisang yang ditanam kura-kura
dan menikmatinya bersama.
>Sahabat Sejati<
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar